Senin, 19 Desember 2016

pengantar ekonomi



1.  Jelaskan teori permintaan, teori penawaran, dan teori keseimbangan pasar beserta kurva!

A. Pengertian, Hukum, Kurva dan Teori Permintaan

Permintaan (Demand)
Permintan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada
suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan
tertentu dan dalam periode tertentu.

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada suatu barang
ditentukan oleh faktor-faktor,diantaranya :

1. Harga barang itu sendiri (Px)
2. Harga barang lain ( Py)
3. Pendapatan konsumen (Inc)
4. Cita rasa (T)
5. Iklim (S)
6. Jumlah penduduk (Pop)
7. Ramalan masa yang akan datang (F)

Hukum Permintaan (the low of demand)
Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis
yang menyatakan :
“Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut
dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau
naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya
apabila harga turun jumlah barang meningkat.
(Qd = F.(Px, Py, Ine,T,S, Pop,F)

Kurva Permintaan
Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai :
“Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu
barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para
pembeli.”
Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun
dari kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat
hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat
hubungan terbalik.
Kurva permintaan :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYfwFcrCNpAJzGMm7mmf1Rz3e6ciA9B9GbuZljh6bPSzppV1Se01GzNLg4iSu9D-tf9VD-3rOTqUb32FeWcHp2_cjB-mI53TxWULaS8TlGO1zNd2cVmX0w71dydK42tK2NWb0IBA96uYnZ/s320/kurva+permintaan.PNG


Teori Permintaan
Dapat dinyatakan :
“Perbandingan lurus antara permintaan terhadap harganya yaitu apabila
permintaan naik, maka harga relatif akan naik, sebaliknya bila permintaan
turun, maka harga relatif akan turun.”


B. Pengertian, Hukum, Kurva dan Teori Penawaran
Penawaran (Supply)
Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual
pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada tingkat harga
tertentu.

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
Keinginan para penjual dalam menawarkan barangnya pada
berbagai tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor. Yang tepenting
adalah :
1. Harga _ P _ Q
2. Harga barang lain _ Px _ Qy
3. Biaya faktor produksi _ FP _ cost _ π _ Qs
4. Teknologi _ T _ cost _ π _ Qs
5. Tujuan perusahaan
6. Ekspektasi (ramalan)
Secara matematis
Qs = F (Px, Py, Fp, T1 ............... )
Persamaan penawaran Qs = a + bp

Hukum Penawaran
Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa :
“Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang
tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah
harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang
ditawarkan.”

Kurva Penawaran
Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai :
“Yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu
barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.
- Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar
harga, maka supply bergeser ke kiri atas.
- Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas
- Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar
Kurva penawaran :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJODciHwAN9TcqiQLSgy15htjX46KUmS_HTbolNo5mXczFoG-zz08sT5YZFYu0FqnQEIYgSanQLzgANGg32qzx1UsqDm0mXqBi-NCLPGdrPLlCurNsgiBHBuTNYPEGGZDnLpyR7lFZkk20/s320/kurva+penawaran.PNG


Teori Penawaran
Yaitu teori yang menerangkan sifat penjual dalam menawarkan
barang yang akan dijual.


C. Harga Keseimbangan
Harga pasar (Equilibrium Price) terjadi jika jumlah barang yang diminta SAMA DENGAN jumlah barang yang ditawarkan. Fungsinya dapat dituliskan Qd = Qs.
Contoh kasus
Diketahui fungsi permintaan Qd=1500 – 10P dan fungsi penawarannya Qs=20P – 1200
Tentukan Harga Keseimbangan dan Jumlah keseimbangannya
Jawab :
Harga keseimbangan => Qd=Qs
1500 – 10P = 20P – 1200
- 30P = – 2700
P = 90  ===> Jadi harga keseimbangannya Rp 90,00
Jumlah keseimbangan :
Qd = 1500 – 10P dimana P=Rp 90,00
Qd = 1500 – (10 x 90)
Qd = 1500 – 900
Qd = 600 ===> jadi jumlah keseimbangannya 600 unit
Jadi Keseimbangan terjadi pada saat harga Rp 90 dengan tingkat permintaan dan penawaran sejumlah 600 unit.
Kurva Keseimbangannya :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu7QWUOXfHR3epI6FFHhul_NOnE3-SaKr5YuM6djo3Axb9e6T1QJrYHlJmDo8eqMpZbKRDjLmD-glEIVXlfqNlcS15OV3dx5cBeuYgKtbDvwoHpcNu-Y-6Lfoq2VbFugVeS0EuARcti8gl/s320/kurva+keseimbangan.PNG




2. Jelaskan teori perilaku konsumen dan teori perilaku produsen!
Teori Perilaku Konsumen, Teori Perilaku Produsen, Serta Biaya Produksi
  1. Teori Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan seelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.Atau kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Adapun  beberapa teori perilaku konsumen :
  • Teori Ekonomi Mikro
  • Teori Psikologis
  • Teori Antropologis
Perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi 2, yaitu :
  • Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional
  • Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional
  1. Teori Produsen / Perilaku Produsen
Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkah laku produsen dalam menghasilkan produk yang selalu berupaya untuk mencapai efesiensi dalam kegiatan produksinya. Produsen berusaha untuk menghasilkan produksi seoptimal mungkin dengan mengantur penggunaan faktor produksi yang paling efisien.
  1. Biaya Produksi dan Macam-Macamnya
Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi.
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan oleh perusahaan tersebut.
Adapun macam-macam biaya produksi :
  1. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC)
Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total.
2. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC)
Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi.
3. Biaya Total (Total Cost/TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
4. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC)
Biaya Tetap Rata-Rata  adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang dihasilkan.
5. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost/AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variable satuan unit produksi.
6. Biaya Total Rata-Rata (Average Cost/AC)
Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost dibagi banyaknya jumlah barang tertentu.
7. Biaya Marginal (Marginal Cost/MC)
Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang disebabkan karena tambahan satu unit produksi. Biaya marginal diperoleh dari selisih Total Cost dan selisih kuantitas dari barang yang diproduksi.
8. Biaya Pabrikasi
  • Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.
  • Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi
9. Biaya Non-pabrikasi
  • Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan
  • Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan Departemen.
  • Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua departemen atau lebih.
  • Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi.


3. Jelaskan variabel-variabel penentu pendapatan nasional!
Penghitungan Pendapatan Nasional
Setiap negara akan selalu menghitung pendapatan nasionalnya, yaitu nilai produksi dalam perekonomian, untuk mengetahui nilai output yang diciptakan dalam negara tersebut pada suatu tahun tertentu. Pendapatan nasional merupakan suatu ukuran penting untuk menentukan sejauh mana tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai suatu negara. Tiga cara dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional adalah dengan cara:
  1. Pengeluaran
  2. Produk netto
  3. Pendapatan
Dalam cara pengeluaran, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai pengeluaran yang dilakukan oleh empat golongan pengguna barang dan jasa yaitu: rumah tangga, pemerintah, perusahaan-perusahaan yang melakukan investasi dan penduduk negara lain yang membeli produksi dalam negeri. Dalam hal ini, penjumlahan dilakukan dengan menjumlahkan nilai pengeluaran ke atas barang jadi dan bertujuan untuk menghindarkan penghitungan dua kali. Nilai jual-beli (transaksi) barang antara (misalnya pembelian bahan mentah oleh perusahaan-perusahan) tidak dimasukkan dalam penghitungan.
Dalam cara produk netto, pendapat nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai kegiatan ekonomi. Nilai tambah adalah pertambahan nilai rupiah sesuatu barang sebagai hasil dari kegiatan suatu perusahaan. Misalnya, perusahaan sepatu membeli bahan mentah sebanyak Rp.100 ribu dan menjual hasil produksinya dengan harga Rp.200 ribu. Dalam contoh ini produsen sepatu mewujudkan nilai tambah sebanyak Rp.100 ribu dan nilai ini merupakan sumbangan kegiatan memproduksi sepatu tersebut kepada kegiatan mewujudkan pendapatan nasional. Dalam hitungan menurut cara produk netto, sektor-sektor ekonomi yang mewujudkan pendapatan nasional dibedakan kepada sektor-sektor berikut:
  1. Pertanian, kehutanan dan perikanan.
  2. Pertambangan.
  3. Industri pengolahan
  4. Pembangunan (konstruksi).
  5. Listrik, gas dan air.
  6. Pengangkutan.
  7. Perdagangan
  8. Keuangan dan real estate
  9. Jasa pemerintah
  10. Jasa lain.
Dalam cara perhitungan pendapatan, pendapatan nasional dihitung denngan menjumlahkan pendapatan yang diterima fakor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan nasional. Berbagai jenis pendapatan itu adalah: gaji dan upah (pendapatan tenaga kerja), sewa (pendapatan tanah dan bangunan), bunga (pendapatan modal), dan keuntungan (pendapatan pengusaha). Di samping itu perlu ditambahkan “pendapatan perusahaan perorangan” yaitu pendapatan perusahaan milik perorangan atau keluarga. Pendapatan ini belum dihitung dalam empat golongan pendapatan yang dinyatakan sebelumnya.
Dalam penghitungan pendapatan negara digunakan beberapa konsep yang lebih spesifik/khusus artinya. Konsep-konsep pendapatan nasional yang lebih khusus artinya adalah PDB (Produk Domestik Bruto), PNB (Produk Nasional Bruto) dan PNN (Produk Nasional Netto) atau Pendapatan Nasional. Penghitungan pendapatan nasional juga perlu dibedakan menjadi:
  1. Penghitungan dengan menggunakan harga yang berlaku dan harga tetap.
  2. Penghitungan dengan menggunakan harga pasar atau harga faktor produksi.
Di antara berbagai konsep pendapatan nasional, dan di antara harga pasar dan harga faktor , sifat hubungannya adalah seperti dinyatakan di bawah ini:
  1. PDBhp = PNBhp – PFN dari LN
  2. PNBhp = PNhf + Pajak Tidak Langsung – Subsidi + Depresiasi
  3. Harga Pasar + Harga Faktor + Pajak Tidak Langsung – Subsidi
Dua konsep penting lain dalam penghitungan pendapatan nasional adalah pendapatan indvidu atau pendapatan disposebel. Pendapatan individu merupakan keseluruhan jumlah pendapatan yang diterima oleh semua rumah tangga dalam suatu perekonomian. Pendapatan tersebut diperoleh dari a) menyediakan faktor-faktor produksi untuk digunakan dalam kegiatan menghasilkan pendapatan nasional, dan dari b) pembayaran pindahan yaitu pendapatan yang diperoleh bukan dari menyediakan faktor-faktor produksi yang dimiliki (contoh: uang pensiunan dan beasiswa). Pendapatan desposebel merupakan pendapatan rumah tangga yang dapat digunakan mereka untuk perbelanjaan. Pendapatan desposebel nilainya adalah sama dengan pendapatan individu setelah dikurangi pajak pendapatan.
Menghitung pendapatan nasional suatu negara bukanlah kerja yang mudah. Dalam perekonomian tidak terdapat informasi yang lengkap mengenai kegiatan produksi dan nilai barang dan jasa yang diwujudkan oleh setiap kegiatan ekonomi. Masalah utama yang dihadapi dalam menghitung pendapatan nasional adalah:
  1. Masalah pengumpulan data.
  2. Masalah menentukan jenis kegiatan yang produksinya perlu dihitung dalam menentukan pendapatan nasional.
Persoalan-persoalan seperti: adakah hasil petani yang tidak dipasarkan termasuk dalam pendapatan nasional, adakah hasil dari kegiatan melanggar hukum negara perlu diperkirakan, adakah kegiatan ekonomi dalam rumah merupakan bagian dari pendapatan nasional dan adakah ganjaran berupa barang dihitung dalam pendapatan nasional, perlu diperkirakan dalam menghitung pendapatan nasional. Seterusnya:
  1. Masalah penghitungan dua kali.
  2. Masalah menentukan harga barang
  3. Masalah kenaikan harga dan perubahan kualitas barang.
Data pendapatan nasional dan komponen-komponennya sangat penting untuk mengetahui ciri kegiatan ekonomi suatu negara pada suatu periode tertentu dan perubahan kegiatan itu dari waktu ke waktu. Kegunaan utama data pendapatan nasional adalah:
  1. Menentukan prestasi kegiatan ekonomi pada suatu waktu tertentu
  2. Mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun dan dalam jangka panjang
  3. Menunjukkan peranan tiap sektor dalam perekonomian dan peranan berbagai komponen pengeluaran agregat
  4. Menentukan perubahan struktur ekonomi yang berlaku dalam suatu periode tertentu
  5. Menggambarkan taraf kemakmuran masyarakat dan perubahannya dari waktu ke waktu, dan
  6. Menyediakan data untuk meramalkan kegiatan ekonomi di tahun berikutnya dan merencanakan perkembangan ekonomi di masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar